Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Kamis, 19 Mei 2011

Ini Adalah Dialog Cinta yang Indah

Gadis : “ apakah aku cantik? ”
Pria    : “ tidak “
Gadis : “ apakah kamu berharap untuk hidup denganku? “
Pria    : “ tidak “
Gadis : “ apakah kamu akan menangis jika aku meninggalkanmu? “
Pria    : “ tidak “

Gadis mulai menangis, pria pun akhirnya berkata

“ kamu tidak cantik, tapi indah “
“ aku tak mau sekedar hidup dennganmu, tapi aku hidup untukmu “
“ jika kamu meninggalkan aku, aku takkan menangis, tapi aku kan mati “

PUISI: for My Besties

Gajah banggain belalainya..
Professor banggain otaknbya..
Model banggain tampangnya..
Bos banggain uangnya..

Aku banggain apa?

Tenagaku kalah sama gajah..
Otakku kalah sama professor..
Tampangku kalah sama model..
Uangku kalah sama bos..

Tapi ada yang bisa aku banggain!
KAMU !!

Gajah mana punya sahabat kaya kamu..
Aku punya kamu yang bisa ngajarin aku banyak hal yang ngga bisa professor ajarin..
Walau aku ngga secantik model, kamu tetap terima aku..
Kamu juga lebih berharga daripada uang..

Kamu, sahabat terbaik aku

Senin, 16 Mei 2011

Arti dari Sebuah Pertanyaan


Pada suatu hari ada seorang anak dan Ayahnya yang sedang mengobrol di depan rumah. Saat itu, sang Ayah sedang duduk santai di atas kursi depan rumah sambil membaca koran sedangkan si anak sedang memperbaiki motornya yang agak rusak. Seketika itu sang Ayah bertanya kepada anaknya, “nak, kamu lihat burung di atas pohon itu tidak? Burung apa itu nak?”. Lalu si anak menjawab, “oh, itu namanya burung gagak Yah..” dan si anak pun melanjutkan memperbaiki motornya. Kemudian sang Ayah bertanya lagi “apa nak? Apa nama burungnya? ayah lupa”. Dan si anak menjawab “burung gagak, Ayah”. Kemudian sang Ayah bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama “apa nak namanya, ayah lupa lagi”. dan si anak menjawab pertanyaan ayahnya dengan nada yang mulai agak keras “gagak ayah. GAGAK!”. Sang Ayah masih tetap bertanya dengan pertanyaan yang sama “apa nak haduuuh Ayah lupa lagi nak”. Dan si anak pun menjawab “G-A-G-A-K, Ayah, GAGAAAAK!!!”. Melihat anaknya yang mulai kesal sang Ayah memutuskan bertanya untuk terakhir kalinya, “apa nak? Ayah lupa”. Dan seketika itu si anak menjawab “ ih, si Ayah nih kenapa sih? Ayah, dibilangin dari tadi gagak, ya gagak. Ayah ini udah pikun ya. Buat pertanyaan yang sama ko’ sampai ratusan sih”.
Sang Ayah pun melihat mata anaknya dalam – dalam. Tanpa mengucapkan apa – apa sang Ayah masuk kedalam rumah. Beberapa detik setelah itu, sang Ayah kembali ke depan rumah sambil membawa sebuah buku yang ternyata buku itu adalah diary Ayah tentang anaknya saat masih kecil dulu. Sang Ayah kemudian memanggil anaknya untuk duduk berdampingan dengan dirinya. Si anak pun menghampiri dengan raut wajah yang sudah tak bersahabat lagi. Lalu sang Ayah berkata “nak, lihat dirimu di photo ini. Ini kamu saat berumur 3 tahun. Saat itu kamu sudah mulai berbicara dengan lancar. Ingat tidak nak, saat itu Ayah sedang mengecat tembok dan kamu bertanya ‘Yah, itu burung apa namanya?’. Dan kamu ingat berapa kali kamu menanyakan pertanyaan yang sama pada saat itu? Hampir 20 kali kamu menanyakan pertanyaan itu pada Ayah. Tapi kamu tahu apa yang Ayah lakukan? Ayah tetap bersabar menjawab pertanyaanmu walaupun pada kenyataannya Ayah sangat sebal ketika itu. Tapi karena Allah mengajarkan umatnya untuk tetap bersabar menjalani hidupnya sesulit apapun, Ayah berusaha untuk menjawab pertanyaanmu dengan nada rendah, tidak seperti kamu menjawab pertanyaan Ayah tadi. Wong baru lima kali saja kamu sudah bentak – bentak seperti itu, bilang Ayah pikun lagi. Astaghfirullah..”
Seketika itu si Anak memeluk Ayahnya dengan erat dan dengan tangan yang sedikit kotor akibat memperbaiki motor. “Yah, maafin saya ya. Saya sudah bertingkah buruk tadi. Maaf..”. dan sang Ayah pun menjawab dengan canda khasnya “lalu apa namanya ini. Kamu ko meluk- meluk Ayah dengan tangan bau oli gitu”. “yeee… Ayah nih, Haha.”.
Dari pengalaman itu kita dapat mencontoh suri tauladan yang baik dari sang Ayah. Mungkin di kehidupan yang nyata ini, sengaja ataupun tidak, kita pernah menyakiti hati Ayah bahkan Ibu kita. Namun apapun yang terjadi, Ayah dan Ibu kita selalu bersabar dan menyayangi kita apa adanya dan hanya meminta imbalan ‘kepatuhan’ dari kita. Semoga kisah ini dapat mengantarkan kita menjadi anak yang soleh dan soleha serta dapat berbakti kepada orang tua, walaupun seburuk – buruknya orang tua kita. Amin.
*Diambil dari cerita seorang sahabat yang menyampaikan kisah ini dalam dakwahnya.

Linda 211209

Selasa, 10 Mei 2011

PUISI : Cinta Sempurna

Jika ia sebuah cinta, ia tak menyiksa namun mengisi..
Ia tak memaksa, namun mengerti..
Ia tak datang dengan kata – kata, namun menghampiri dengan hati..
Ia tak datang karena permintaan, namun senatiasa datang karena ketulusan..
Ia tak hadir karena kekayaan, namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan..
Kita di dunia bukan mencari seseorang yang sempurna tuk dicintai, tapi belajar mencintai orang yang tak sempurna dengan cara yang sempurna..

Senin, 09 Mei 2011

Perahu Kayu

Kau nyanyikan senandung lagu rindu di atas perahu kayu, di atas danau berwarna hijau bening itu. Kau terenyuh dengan suara gemericik air yang timbul akibat kayuhan dayung yang kau buat. Kau sangat gembira melihat banyak burung berekor indah berduaan di atas tangkal pohon yang tak berdaun. Kau gembira melihat daun yang mulai berguguran dari tangkainya karena kau tahu, musim dingin akan segera tiba dengan jutaan butir salju. Tapi mengapa kau menangis saat kau dapati dirimu tak lagi berbahagia dengan pasanganmu saat  ini. Kau sangat merasakan kehampaan hati yang mulai tak terbendung lagi. Kau selalu melihat wajahnya di depanmu, namun kau tak dapat merasakan hadirnya disisimu lagi.
Langit kini mulai tak menampakkan rona kebiruannya lagi, sama seperti dirimu. Bagaikan angin yang berhembus kencang yang menggiring ombak untuk bersinggah di pantai sejenak. Hatimu roboh, seperti pepohonan yang ditebang para penjarah hutan yang rakus. Kau tak pantas berada disini. Dihatiku ini. Lagi.
Mungkin kisahku bukan apa – apa untukmu. Namun kisahku selalu mengharapkan kau untuk hadir memenuhinya dengan berjuta cerita. Cerita yang kau tahu dan kau lakukan. Kisahku sangat berharap itu terjadi.
Aku  ingin aku selalu ada di hatimu hingga air matamu tak lagi terjatuh hanya untukku.


141209

Minggu, 08 Mei 2011

IKARIS : ON



Akhwat : waktu jadi pager ayu pas acara Ikaris di SMANSA

Zey alias Zahra Zahira

Ikhwan : Pager Bagus waktu acaranya Ikaris di SMANSA

Muke lu biiiirr! ga ga ga kuat!


muka ane bete liat om-om

Icha jiga kunti. dedev sih cantik :P

Ane sama Rikma

Imam :)

Adilah :)



kangen masa-masa ini lah!

ojan, imam, si uzie

ai, dilah, nda

gue ini mah!

Rujak Party at Icha's home


Akhwat : Mobil mogok tapi tetep gaya 3

Akhwat: mobil mogok tapi tetep gaya 2

Akhwat: mobil mogok tapi tetep gaya

ojan

Ikaris '12

muke lu diiiim!

Game DAUROH

Akhwat :)

Ihsan Khairuddin alias Birowo

Buka bersama anak-anak pesantren pake Hokben
Face of Dimas Langga Triandaru. So Fantastic!

Boyband dengan personel : 1. Fauzi (yang mukanya lagi teler) 2. Gagah (yang sedang menghayati perannya sebagai putera tidur) 3. Dimas (yang hidungnya ngga banget) 4. Zorgi (yang paling ganteng *menurut saya sih :P)









Ini Hilda, kakak yang baik buat adik-adiknya

Sasa with her laugh

Haeqal si om girang
Fauzan si ketua Ikaris yang gila (maksudnya digilai para cewek-red)

Icha si Teteh saya yang sukanya sama hal-hal berbau duren :P

Aisyah, suka nangis tapi bukan cengeng loh! hanya terenyuh..