PERHATIAN! Sebelum membaca note ini saya harap kamu mengosongkan pikiranmu terlebih dahulu.
Ini bukan tulisan mengenai curhatanku ataupun curhatan temanku, bukan pula kisah dongeng atau kisah para pujangga cinta. Ini bukan juga cerita tentang seorang gadis yang merengek karena kegagalan dalam kisah cintanya. Namun ini adalah kisah nyata yang aku lihat di sekitarku…
Banyak orang bertanya, “ bagaimana dia bisa suka sama aku padahal aku merasa aku sangat tidak cantik? ”. Kamu bisa menjawab? Aku bisa, tapi sebelum aku menjawab, aku tekankan sekali lagi. Ini bukan curhatanku. Aku menjawab, karena dia telah menemui sisi dimana kamu terlihat sangat cantik seperti seorang bidadari yang mengenakan kain dengan sejuta kelembutan. Berparas anggun dan manis walaupun pada kenyataannya kamu tidak seperti itu. Dia bisa melihatmu dengan segala kekuranganmu yang menjadikannya kelebihan darimu di matanya.
Banyak orang bertanya “ aku suka nih sama dia, tapi apakah dia suka sama aku? “. Kamu bisa menjawab? Aku bisa, tapi sebelum aku menjawab, aku tekankan sekali lagi. Ini bukan curhatanku. Aku menjawab, ya dia menyukaimu. Karena kamu tidak akan menyukainya apabila dia tidak menyukaimu. Kenapa bisa? Karena, kamu selalu merasakan apapun yang terjadi disekitarnya dengan hati. Dan kamu peka terhadap rasa itu, rasa dimana dia menaruh sejuta harapan padamu. Asal kamu tahu, lelaki yang sesungguhnya itu adalah lelaki yang tidak pandai mengungkapkan isi hatinya padamu, namun dia langsung melakukan apapun untukmu. Hanya untukmu.
Banyak orang bertanya “ aku ngga yakin dengan perasaanku ini “. Kamu bisa menjawab? Aku bisa, tapi sebelum aku menjawab, aku tekankan sekali lagi. Ini bukan curhatanku. Aku menjawab, yakin ngga yakin kamu pasti yakin dengan perasaanmu itu. Terkadang wanita selalu menggunakan hatinya untuk berpikir, bukan otaknya. Kamu selalu pesimis, padahal aku yakin kamu bisa sangat yakin dengan perasaanmu itu. Kenapa yakin? Karena wanita berpikir menggunakan hati bukan otak.
Banyak orang bertanya “ aku benci dia. Dia ngga mau ngertiin aku. Kenapa sih dia? “.Kamu bisa menjawab? Aku bisa, tapi sebelum aku menjawab, aku tekankan sekali lagi. Ini bukan curhatanku. Aku menjawab, kamu tidak membencinya, justru kamu yang membenci dirimu sendiri, bukan dia yang membencimu. Dia selalu ada untukmu. Namun kamu tidak selalu menyadarinya. Kamu selalu menyimpan keraguan padanya. Kenapa? Karena dia berpikir menggunakan otak, bukan hati sepertimu.
Banyak orang bertanya “ dia meninggalkanku disaat aku sedang bimbang sendiri disini. Kenapa?“. Kamu bisa menjawab? Aku bisa, tapi sebelum aku menjawab, aku tekankan sekali lagi. Ini bukan curhatanku. Aku menjawab, bukan meninggalkanmu, tapi dia memberimu kesempatan untuk kamu dapat mengintrospeksi dirimu. Karena dia menginginkan kamu bisa menjadi orang yang terbaik dihidupnya meskipun kamu tidak mengenakan topeng dihadapannya. Dia menunggumu, selalu menunggumu.
-keisukenda-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar